Apa Sih Paludarium itu?

Paludarium adalah sebuah tipe terrarium yang di dalamnya termasuk kombinasi ekosistem air dan darat. Maksudnya gimana? Jadi gini, kalau terrarium hanya mencakup ekosistem daratan, contohnya ekosistem yang ada di hutan hujan tropis, maka di dalam paludarium terdapat juga ekosistem air yang ada di hutan hujan tersebut.

Paludarium berasal dari kata Bahasa Latin yang artinya rawa. Kalau kamu membuat paludarium di rumah dengan benar, maka kamu akan mendapatkan tampilan yang sempurna dari tumbuhan dan hewan yang hidup dalam ekosistem alaminya.

Nah, kali ini AyoSrawung bakal menjelaskan peralatan utama untuk membuat paludarium biar kamu bisa membuat sendiri di rumah ya. Yuk disimak.

1. Tangki Kaca (Glass Tank)

Tangki kaca atau wadah kaca dibutuhkan untuk meletakkan paludarium. Wadah kaca dapat berupa akuarium biasa, atau akuarium khusus. Versi yang populer adalah wadah kaca yang kaca bagian depannya lebih pendek daripada bagian belakangnya. Hal ini bertujuan agar visual dari tanaman yang ada di dalam wadah bisa terlihat jelas (biasanya mencegah efek terjadinya proses kondensasi sehingga penglihatan menjadi buram jika ada kaca). Tapi jika kamu ingin meletakkan binatang jenis amfibi di ekosistem paludariummu, maka sebaiknya pakai wadah kaca yang tinggi dan tertutup ya gais. Layaknya akuarium kaca pada umumnya, biar hewanmu nggak kabur dan bikin panik yaa.

2. Sistem penyaringan (filtrasi)

Secara umum, peralatan paludarium sama dengan peralatan akuarium biasa. Paludarium juga membutuhkan sistem filtrasi untuk menjaga air tetap bersih dengan sistem filtrasi yang sedikit lebih rumit. Karena jumlah air yang ada pada paludarium tidak terlalu banyak sehingga permukaan airnya tidak tinggi, maka kamu harus memilih pompa filter yang sesuai. Kamu harus memastikan juga semua tanaman di paludarium dapat mengakses air sehingga tidak kekeringan. Kamu bisa coba dengan menjadikan aliran output air bercabang sehingga tidak terpusat di satu lokasi saja gais.

3. Pencahayaan (lighting)

Sistem pencahayaan harus dipilih yang dapat memenuhi cahaya untuk tanaman baik yang di atas maupun di dalam permukaan air. Hal ini terkait dengan kemudahan tumbuhan untuk bisa melakukan fotosintesis agar tetap hidup.

4. Kelembaban

Kelembaban merupakan salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan. Jika kamu meletakkan tanaman tidak sesuai dengan kelembaban di habitat aslinya, maka bisa-bisa tanamanmu kekeringan dan mati. Kelembaban lebih mudah dikontrol jika paludariummu bersifat tertutup daripada paludarium terbuka. Paludarium yang tertutup menyebabkan kelembaban alami yang diciptakan ekosistem tidak akan keluar kemana-mana. Sedangkan kalau paludariummu terbuka, kamu harus menyemprot tanaman dengan kadar air tertentu. Kamu bisa menyemprot dengan cara manual atau dengan penyemprot otomatis. Kamu juga bisa menggunakan output air dari saluran filtrasi agar dialirkan mengenai bebatuan tempat tanamanmu tumbuh, sehingga tanaman akan tetap lembab.

5. Peralatan teknis lain

Nah untuk peralatan ini menyesuaikan dengan ekosistem paludarium yang akan kamu buat ya. Misal nih hewan yang kamu pelihara butuh pemanas, maka kamu bisa pasang alat pemanas (heater). Kalau kamu merasa tumbuhanmu kekurangan karbondioksida (CO2) atau ingin memastikan tumbuhanmu cukup mendapatkan karbondioksida (CO2), kamu juga bisa memasang saluran yang menyuplai karbondioksida (CO2). Kamu juga bisa memasang efek air terjun pada paludariummu seperti gambar di bawah ini.

Nah itu tadi gais penjelasan singkat tentang apa sih paludarium itu dan peralatan dasar yang dibutuhkan untuk membuat paludarium. Gimana? Sebenarnya nggak terlalu rumit kan? Yuk salurkan waktu luangmu dengan kegiatan positif yang sekaligus bisa mempercantik rumahmu dengan bikin paludarium.

Salam Srawung !

Fitritiwi for AyoSrawung

Referensi:

Sumber 1

Diterbitkan oleh ayosrawung

Life and share

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai