Persiapan Sebelum Mendaki Gunung (Mountaineering) Part 1

Pendakian gunung meliputi banyak hal, meliputi mendaki, menikmati pemandangan, dan pengalaman berada di alam liar. Untuk banyak orang, pendakian gunung adalah salah satu cara memenuhi mimpi masa kecil, dan untuk beberapa orang lainnya adalah sebuah kesempatan untuk merasakan “kesulitan” saat berada di alam.

Lah? Gimana nih maksudnya kesulitan? Hidup udah sulit kok masih mau nyari kesulitan? Bukan begitu gais. Jadi gini, di gunung banyak banget petualangan, misteri, dan ikatan yang kuat antara rekan pendaki, yang menunggumu. Pendakian gunung bakal nawarin kamu kesempatan untuk belajar mengenal dirimu sendiri dengan cara menjelajah melampaui batas-batas yang ada di dunia moderen.

Nah yuk simak persiapan apa aja yang perlu kamu lakukan untuk melakukan pendakian gunung (mountaineering) berikut:

Pengetahuan teknis dan kecakapan (skills)

Kemampuan penting yang harus kita punya saat akan melakukan pendakian gunung adalah pengetahuan teknis dan kecakapan. Untuk dapat melakukan perjalanan dengan aman dan enjoy, kamu butuh tahu apa baju yang harus kamu pakai, peralatan standar yang harus kamu bawa, dan makanan apa yang harus kamu bawa ke pedalaman dan gimana cara makanan itu bisa tahan semalaman, atau bahkan bermalam-malam. Kamu juga harus tahu gimana cara menempuh jarak yang jauh dengan hanya mengandalkan apa yang kamu bawa di tas mu.

Kamu juga harus belajar gimana cara tidak tersesat saat berjalan di lintasan yang tanpa jejak dan arahan. Kecakapan dalam mendaki juga perlu kamu pelajari, seperti kemampuan belaying (teknik yang digunakan untuk mengamankan temanmu jika terjatuh dengan menggunakan tali) dan rappelling (menggunakan tali untuk turun). Kamu juga harus punya kecakapan spesifik untuk medan pendakian yang akan kamu pilih, misal untuk medan pendakian bebatuan, salju, es, atau glacier.

Walaupun kita sebagai pendaki sudah berusaha untuk meminimalisir risiko pendakian untuk kita dan orang lain, perjalanan pendakian gunung tetap saja tidak bisa sepenuhnya diprediksi gais. Maka dari itu setiap pendaki harus terlatih masalah keamanan, pertolongan atau penanganan pertama di alam liar, dan cara penyelamatan.

Persiapan fisik

Pendakian gunung adalah kegiatan yang menuntut aktivitas fisik. Banyak pendaki saat ini yang berhasil mencapai medan-medan yang dulu dianggap tidak memungkinkan. Hal tersebut tentunya karena peralatan pendakian yang semakin canggih dan juga persiapan fisik pendaki yang semakin matang. Seberapapun tingkat kecakapan dan ambisimu, kondisi fisik yang baik itu sangat penting. Makin baik kondisi fisikmu, maka semakin baik persiapanmu untuk menghadapi tantangan saat mendaki gunung.  Dan yang lebih penting, keamanan dan kelemahan seluruh tim bisa jadi bergantung pada kekuatan salah satu anggota.

Persiapan mental

Persiapan mental tidak kalah penting dengan persiapan fisik. Dalam pendakian gunung, sikap mental merupakan salah satu hal yang menentukan kesuksesan dan kegagalan. Kemampuan untuk tetap sadar dan tenang membantu untuk memutuskan kapan saat harus berada di tenda karena cuaca yang buruk dan kapan harus menyelamatkan teman pendaki yang jatuh ke jurang. Pendaki gunung butuh pemikiran yang positif, realistis, dan jujur terhadap dirinya sendiri. Sifat “aku bisa” (percaya diri berlebihan) mungkin saja malah menjadi berbahaya, apalagi tanpa adanya penilaian secara realistis pada keadaan dan lingkungan yang ada. Banyak pendaki senior berkata bahwa tantangan terbesar saat melakukan pendakian adalah mental. Mungkin inilah yang mejadi daya tarik dalam pendakian gunung. Ketika kita sedang mencari “kebebasan”, kita harus “berhadapan” dengan diri kita sendiri.

Gimana? Tidak semudah kelihatannya kan untuk mendaki gunung (mountaineering)? Yuk rehat sejenak ya sebelum lanjut ke part 2 !

Salam Srawung!

Fitritiwi for AyoSrawung

Referensi :

Sumber Buku

Foto cover

Diterbitkan oleh ayosrawung

Life and share

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai